Personal Selling vs Personal Branding. Mana yang Penting?

by Fanny
personal selling vs personal branding

Menjalankan bisnis sendiri dari awal berarti Sobat MEA perlu membangun beberapa hal dari awal. Hal ini termasuk membangun personal branding yang menunjukkan pribadi Sobat MEA di dalam bisnis. Tidak hanya itu, personal selling juga perlu untuk dilakukan untuk melakukan penjualan. Lalu, di antara personal selling vs personal branding ini, manakah yang lebih penting?

Agar Sobat MEA tidak bingung dan tidak salah langkah dalam menyusun strategi bisnis, kami akan membagikan pengertian dan cara kerja personal selling vs personal branding di bawah ini. Tanpa banyak berbasa-basi lagi, yuk langsung simak aja penjelasannya di bawah ini!!

Table of Contents

Personal Selling vs Personal Branding

Bangun brand sendiri sampai sukses dengan gabung ke komunitas!
Ikuti komunitas yang dipandu oleh pebisnis online berpengalaman sekarang juga. Gratis!

Menjalankan bisnis online yang dirintis sendiri membuat Sobat MEA harus memahami berbagai istilah dan strategi bisnis, di antaranya adalah personal selling dan personal branding. Sekilas terlihat serupa, namun penerapannya sangatlah berbeda. Untuk itu, kami akan memberikan perbandingan antara personal selling vs personal branding untuk Sobat MEA di bawah ini:

Personal Selling

Dalam topik personal selling vs personal branding yang pertama, kita akan membahas mengenai pengertian dari personal selling terlebih dahulu. Sesuai namanya, personal seliing adalah strategi memasarkan produk dengan cara menjualnya secara langsung kepada konsumen. Dalam hal ini, Sobat MEA dan konsumen akan melakukan transaksi secara langsung. Lalu, apakah sudah selesai? Tentu tidak!

Dalam menjalankan personal selling, Sobat MEA sebagai penjual juga perlu menyediakan informasi lengkap mengenai barang atau jasa yang ditawarkan. Dengan begitu, Sobat MEA akan meningkatkan minat beli konsumen dan membuat mereka melakukan transaksi.

Kemampuan personal selling ini wajib dimiliki oleh seorang sales agar mampu mempersuasi calon konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.

Personal Branding

Mau personal branding kamu lebih optimal dengan punya website khusus?
Saatnya pakai Gowebin sekarang juga. Mudah, cepat dan murah!

Pembahasan berikutnya dalam personal selling vs personal branding adalah mengenai personal branding. Pada dasarnya, personal branding adalah Sobat MEA membuat persepsi mengenai diri Sobat MEA sendiri di mata orang lain. 

Seperti misalnya Sobat MEA sedang mencari pekerjaan, lalu Sobat MEA memiliki kemampuan dan pengetahuan di dunia digital marketing. Maka Sobat MEA bisa membangun personal branding sebagai seorang digital marketer.

Personal branding inilah yang akan menunjukkan diri Sobat MEA tanpa perlu berbicara. Hal ini bisa Sobat MEA lakukan melalui gaya bicara, cara berpakaian, isi unggahan di sosial media, hingga gadget yang digunakan. Personal branding yang dibentuk dengan baik akan menonjolkan kualitas diri dan menunjukkan sisi profesional Sobat MEA, terutama di dunia bisnis.

Personal branding ini turut mempengaruhi penjualan pada bisnis mengingat persepsi orang lain akan Sobat MEA akan melekat pada apapun aktivitas Sobat MEA. Contohnya saja personal branding Sobat MEA adalah sebagai beauty blogger, lalu kosmetik apapun yang Sobat MEA gunakan akan diikuti dan dibeli oleh penonton setia. Hal ini akan menguntungkan ketika Sobat MEA memiliki produk kosmetik sendiri nantinya karena Sobat MEA sudah memiliki audiens sendiri.

Penerapan Personal Selling dan Personal Branding

personal selling vs personal branding

Setelah mengetahui pengertian dan perbedaan antara personal selling vs personal branding, kira-kira mana nih yang paling penting diantara keduanya? Yup! Keduanya sama-sama penting untuk dilakukan dan diterapkan untuk meningkatkan penjualan dalam bisnis. Berikut kami berikan penjelasan mengenai pentingnya menerapkan personal selling vs personal branding secara bersamaan:

1. Pemasaran dan Penjualan

Personal branding membuat Sobat MEA dikenal sebagai seseorang yang berpengaruh atau orang yang memiliki pendapat dan bisa mempengaruhi keinginan konsumen untuk membeli produk tersebut. Tentu personal branding ini akan sangat membantu dalam proses promosi. Sayangnya, tidak semua promosi bisa menghasilkan penjualan. Nah, inilah peran personal selling masuk sebagai solusi.

2. Bikin Orang Tertarik dan Beli

Melanjutkan poin personal selling vs personal branding di atas, pada intinya personal branding membuat orang tertarik untuk membeli, namun personal selling lah yang pada akhirnya akan membuat konsumen melakukan transaksi atau pembelian.

Tidak hanya itu saja, personal branding juga mampu membuat konsumen jadi beli lagi. Terutama jika mereka mendapatkan pengalaman dan manfaat sesuai dengan kebutuhan dan apa yang dijanjikan oleh produk ketika dipersuasi dengan personal selling. Sehingga kombinasi antara personal selling dan personal branding ini mampu menghasilkan pelanggan setia.

3. Apa Jadinya Selling Tanpa Branding dan Sebaliknya?

Lalu, apa yang akan terjadi jika Sobat MEA hanya melakukan salah satu dari personal selling vs personal branding? Penjualan akan tetap terjadi namun hasilnya belum tentu akan optimal. Jika Sobat MEA hanya fokus pada personal selling tanpa melakukan personal branding, maka konsumen akan merasa ragu akan produk yang ditawarkan. Apalagi jika Sobat MEA menawarkan produk baru dan belum memiliki banyak konsumen atau pelanggan.

Hal ini juga akan berlaku sebaliknya. Sibuk melakukan personal branding tanpa memanfaatkannya untuk menjual sesuatu tidak akan memberikan keuntungan bagi Sobat MEA. Inilah mengapa personal selling dan personal branding perlu dilakukan bersamaan untuk mengoptimalkan penjualan.

Itu dia penjelasan lengkap mengenai personal selling vs personal branding yang bisa kami berikan. Semoga Sobat MEA semakin memahami perbedaan dan bagaimana cara menerapkannya, ya. Aamiin!

You may also like

Leave a Comment